Saturday 26 January 2013

Ayah


Kau hadirkan aku didunia bersama mentari
Mentari yang hanya bisa terang oleh senyummu
Dalam diri ini mengalir darahmu
Terturunkan sikap dan prinsipmu

Langkahmu begitu berarti bagiku
Langkah yang hanya mampu dimiliki sosok ayah
Langkah yang hanya mampu melangkah bersamamu
Langkah yang memberi kekuatan pada jiwa ini

Tapi kini kau berbaring didekap bumi
Diiringi tangisan dan tawa penyesalan
Segala kisah cerita dan pengalaman
Terhanyut bersama dekapan tanah yang mengikat

Dahulu kau adzan dikupingku
Saat aku pertama kali dilahirkan didunia
Kini aku adzan untukmu dan berlutut disampingmu
Sesaat sebelum kita berpisah selamanya

Ayah...kau tak selamanya
Maafkan aku yang tak biasa berjabat tangan
Dan bibir ini yang tak pernah menyentuh tanganmu
Bahkan lewat serangkai tulisan ini aku ucapkan maaf

No comments:

Post a Comment